Jumat, 1 November 2024

D3 Geomatika, Hanya Ada di Politeknik Negeri Batam

Berita Terkait

Suasana mahasiswa saat praktik Sistem Informasi Geografis di Lab GIS.

batampos.co.id – Politeknik Negeri Batam terus mengokohkan posisinya sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang fokus pada penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Kali ini, mereka membuka Program Studi (Prodi) Teknik Geomatika. Untuk jenjang D3, program studi yang didirikan berdasarkan SK Menristekdikti RI Nomor 38/KPT/I/2015, adalah satu-satunya di Indonesia.

“Tahun 2015 lalu, kami sudah mendapatkan izin beroperasi. Tahun 2016 menampung 57 mahasiswa, tahun 2017 menampung 77 mahasiswa, dan 2018 ini akan menerima 90 mahasiswa,” sebut Direktur Politeknik Negeri Batam, Dr. Priyono Eko Sanyoto di kampus Politeknik Negeri Batam, Jalan Ahmad Yani, Batam Kota, Batam, Senin (22/1).

Disebutkan Eko, Geomatika ini penting bagi Kepri, karena 95 persen wilayahnya berupa lautan dan letak geografis yang strategis, jalur perdagangan regional dan internasional. Potensi sumber daya lautnya sangatlah besar, tapi belum dieksplorasi sepenuhnya, karena kurangnya tenaga kerja di bidang informasi geospasial yang mampu memetakannya. Pekerjaan seperti pemetaan bawah laut, survei eksplorasi mineral, dan survei pelabuhan dan pesisir juga masih menggunakan tenaga ahli dari luar negeri karena kurangnya tenaga terampil dari dalam negeri.

Masa studi program D3 Teknik Geomatika selama tiga tahun dengan 108 SKS. Kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Informasi Geospasial (SKKNI-IG) tahun 2013 dan 2017, International Hydrography Organization (IHO), dan survei industri. Sub bidang Geospasial terbagi atas: survei terestris, hidrografi, penginderaan jauh, fotogrametri, kartografi, dan Sistem Infromasi Geografi (SIG).

Eko melanjutkan, tujuan dibukanya program studi geomatika ini untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan SKKNI-IG dan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, para dosen diharuskan menghasilkan penelitian dan pengabdian aplikatif bermitra dengan industri dan masyarakat yang dipublikasikan pada seminar, buku, jurnal baik skala nasional maupun internasional, saat ini ada 84 publikasi ilmiah yang sudah dihasilkan dosen geomatika yang berjumlah tujuh dosen tetap dan dua laboran.

Ketua Program Studi Teknik Geomatika, Sudra Irawan, S.Pd.Si., M.Sc, sekaligus dosen di prodi ini menambahkan, mahasiswa dididik untuk memiliki kemampuan praktis dalam pekerjaan di bidang kelautan (hidrografi) dan bidang rekayasa. Di bidang kelautan lulusan diharapkan dapat melakukan pekerjaaan seperti pengukuran kedalaman laut, pasut, arus laut, pemetaan fitur dasar laut, survei eksplorasi mineral, minyak dan gas bumi, survei pelabuhan, dan pengelolaan pesisir.

Di bidang rekayasa lulusan diharapkan bisa melakukan pekerjaan seperti pemetaan saluran irigasi, sungai, dan jalan raya, pemetaan bangunan gedung, pemetaan jalur transmisi, pemetaan dan pemasangan pipa, pemetaan bangunan pantai dan reklamasi pantai, survei kontruksi, perhitungan galian dan timbunan, desain lokasi pelabuhan, bahkan mitigasi bencana seperti pemetaan daerah rawan longsor, banjir, dan kekeringan.

Untuk menunjang proses belajar mengajar kata Sudra, disediakan dua laboratorium yaitu Surveying Laboratory dan GIS Laboratory. Walaupun baru berdiri 2 tahun, prodi ini telah memiliki peralatan utama yang langka dan mahal yang jarang dimiliki PTN lain, bernama Multibeam Echosounderyang digunakan untuk mengukur kedalaman laut, serta Side Scan Sonaryang digunakan untuk memetakan fitur dasar laut, namun jumlahnya masih kurang melihat rasio jumlah mahasiswa. Prodi ini juga membutuhkan kapal survei untuk memetakan potensi sumber daya laut di Kepri.Supaya lulusan mampu bersaing di dunia kerja, mahasiswa juga dibekali sertifikasi kompetensi, dalam hal ini prodi geomatika menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Geomatika.

Alumnus Geomatika ini nantinya bisa bekerja di instansi pemerintah seperti di Bapedda, BPN, BIG, Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, KPU, BNPB, Distrik Navigasi, dan Dinas Lingkungan. Di Perusahaan konstruksi seperti Adhi Karya, BUMN, WIKA, PT. Amarta Karya, PT. Brantas Abiparya. Di perusahaan tambang dan migas seperti PT. Timah, Krakatau Steel, Antam, Schlumberger, Pertamina, PGN, PT. Freeport, Total Energy, dan Newmount. Lulusan juga bisa membuat jasa konsultan sendiri. (sta/adv)

Update